HOME

Wednesday, May 19, 2021

COCAMIDOPROPYL BETAINE ATAU CAPB

 CAPB nama panjang dari Cocamidopropyl Betaine   

CAPB adalah campuran senyawa organik terkait erat yang berasal dari minyak kelapa dan dimethylaminopropylamine . 

CAPB tersedia sebagai larutan kuning pucat kental dan digunakan sebagai surfaktan dalam produk perawatan pribadi. Nama tersebut mencerminkan bahwa bagian utama dari molekul tersebut, yaitu kelompok asam laurat , berasal dari minyak kelapa. 

Cocamidopropyl betaine sampai tingkat yang signifikan telah menggantikan cocamide DEA .

CAPB / Cocamidopropyl betaine adalah salah satu  jenis surfactant yang umumnya digunakan di formulasi detergent, sabun, dan shampoo.

Fungsi Cocamidopropyl Betaine (CAPB) adalah untuk mengentalkan  dan menghasilkan busa, sama dengan sodium lauryl sulfate (SLS) atau sodium laureth sulfate (SLES). Ketiga zat ini sama-sama membantu melepaskan minyak/lemak, Karena fungsi CAPB sama dengan SLS, bahan ini sering dijadikan bahan alternatif untuk produk-produk hypo allergic  (tidak membuat alergi) karena jauh lebih lembut dan  tidak mengiritasi kulit sebesar SLS dan SLES.

Bahan ini juga memiliki efek antiseptik, menjadikannya cocok untuk digunakan sebagai produk kebersihan sehari-hari. CAPB bekerja sebagai surfaktan, foaming agent, conditioner dan juga mengemulsi. Sebagai surfaktan, ia dapat membersihkan kulit dengan lembut. Senyawa ini bekerja dengan cara mengurangi kelekatan pada kulit, hal ini menyebabkan kotoran dan minyak dapat dengan mudah diangkat hanya dengan dibilas air.

Selain hal itu, senyawa ini juga memiliki range pH yang memberikan efek anti septik, menjadikannya cocok digunakan untuk produk cleansing.

CAPB dapat mengemulsi dan menebalkan beberapa formula dari kosmetik, mengurangi potensi iritasi yang mungkin disebabkan oleh bahan lain yang terkandung pada suatu produk. Karena kemampuan moisturizing dan foamingnya, bahan ini sering ditemukan pada berbagai jenis produk pembersih. Produk pembersih mencakup shampo, sabun, cleanser, deodoran, bubble bath, acne treatment, kondisioner, dll.

Sodium Lauryl Sulfate merupakan surfaktan yang bersifat anionic dan dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya iritasi kulit perlu adanya penambahan surfaktan sekunder. Cocamidopropyl betaine adalah surfaktan sekunder yang bersifat amfoter dan jika di campurkan dengan surfaktan lain dapat stabil dan juga dapat mengurangi terjadinya iritasi pada kulit. 

Surfaktan Cocoamidopropyl betaine kompatibel dengan surfaktan lain baik anionik, kationik, maupun nonionik.


Tersedia kemasan 200 kg/dr. 


Peminat serius silahkan hubungi kami.


Salam,

MT

michael@sanminglobe.com


Next Topics :

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.