Jual Albatin , bahan pemutih wajah.
Tersedia kemasan 5 kg.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
ALBATIN adalah bahan kimia kosmetik yang berfungsi sebagai agen anti penuaan dan pencerah kulit & pemutih.
Ini adalah zat penghambat berbasis non-tirosin bebas pengawet yang memberikan penghambatan melanogenesis. Produk ini menawarkan koreksi noda dan warna kulit yang seragam. Hasil optimal apabila di kombinasikan penggunaan dengan asam askorbat, asam kojic, arbutin dll.
Ini menunjukkan stabilitas yang sangat baik dalam fase air gel, emulsi atau larutan.
Sifatnya tidak mengiritasi dan tidak sitotoksik. Sangat cocok untuk kulit sensitif.
ALBATIN dapat diaplikasikan dalam formulasi produk perawatan siang hari, krim anti bintik penuaan, dan produk pencerah kulit.
Albatin® adalah larutan hidroglikolat, stabil pada pH antara 3 dan 9.
Klaim :
Komposisi kimia :
Larutan hidroglikolat (air : butanediol-1,3) mengandung 22,5% asam 1- aminoetilfosfinat
Penggunaan :
0,5 - 1,5%
PT. SARANA MITRA INTI GLOBAL
Next Topics :
Jual Sodium PAA untuk berbagai aplikasi seperti pengolahan air sebagai antiscalant, campuran semen, dll.
Tersedia kemasan 200 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami
Jual Sodium PAA untuk berbagai aplikasi seperti pengolahan air sebagai antiscalant, campuran semen, dll.
Tersedia kemasan 200 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami
Jual Sodium PAA untuk berbagai aplikasi seperti pengolahan air sebagai antiscalant, campuran semen, dll.
Tersedia kemasan 200 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami
Sodium Polyacrylate atau Natrium poliakrilat dapat digunakan sebagai penghambat kerak dan pendispersi dalam sistem sirkulasi air dingin di pembangkit listrik, pabrik besi & baja, pabrik pupuk kimia, kilang, dan sistem pendingin udara. Dosis harus berdasarkan kualitas air dan bahan peralatan.
Sodium PAA sebagai antiscalant merupakan bahan kimia yang digunakan dalam proses pemurnian air Reverse Osmosis untuk mencegah elemen membran RO dari kerak.
Penskalaan membran terjadi ketika konsentrasi garam yang sedikit larut (misalnya CaCO3, CaSO4, BaSO4, SrSO4, dan silika) melebihi batas kelarutannya
Sodium PAA disarankan untuk digunakan sebagai antiscalant, desludger, dan dispersant. Tingkat penerapan yang disarankan untuk pencegahan kerak adalah 20 hingga 40 ppm kering dalam formulasi pengolahan air.
Larutan cair Sodium Polyacrylate 20-40% umum juga digunakan dalam industri konstruksi. Dalam konstruksi, digunakan sebagai pengganti Sodium Naphthalene Formaldehyde. Ini juga digunakan sebagai aditif dalam formulasi campuran berbasis PCE dan untuk mengatur pH dalam pembuatan PCE.
NEXT TOPICS :
Jual STPP Food Grade Ex. Aditya B.
Tersedia kemasan 25 kg/zak.
Peminat serius please chat
Jual STPP Food Grade Ex. Aditya B.
Tersedia kemasan 25 kg/zak.
Peminat serius please chat
Jual STPP Food Grade Ex. Aditya B.
Tersedia kemasan 25 kg/zak.
Peminat serius please chat
Jual Sodium Tripoly Phosphate ( STPP ) Ex. Aditya Birla.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Tridecanol ethoxylated, juga dikenal sebagai isotridecanol ethoxylated, adalah surfaktan non-ionik yang dapat terurai secara alami. Berupa cairan bening atau cairan tidak berwarna, sedikit keruh.
Molekul formula : C13H28O
Tridecanol ethoxylated memiliki beberapa nama lain, yaitu: Ethoxylated tridecyl alcohol, Poly(oxyETHYL) tridecyl ether, Tergitol nonionic 3-A-6.
Tridecanol ethoxylated memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Solvent D40 adalah pelarut hidrokarbon jenis dengan mineral spirit , atau Solvent D 40 adalah pelarut hidrokarbon yang tidak berwarna, tidak berbau, dan terdearomatisasi. Elemen utama Exxsol D40 adalah isoparafin, parafin, dan sikloparafin, menggantikan pelarut tradisional seperti mineral atau white spirit.
Dengan tingkat pemurnian umum yang tinggi membuat pelarut ini mempunyai tingkat pengotor yang rendah , seperti belerang, olefin, benzena dan aromatik total, dan bau rendah.
Atau solvent d 40 merupakan turunan nafta-minyak tanah terhidrogenasi dengan kisaran distilasi tipikal 150-200ºC. Ini dengan kandungan aromatiknya sangat rendah
Mengingat kandungan aromatiknya yang rendah dan baunya yang tidak kentara, bahan ini digunakan dalam cat dan pernis, sebagai bahan bakar, dan juga sebagai pelarut , campuran dalam pelumas dan minyak serbaguna, dalam cairan pengeboran, dalam insektisida dan pengharum ruangan rumah, sebagai pembersih gemuk, dll.
Next Topics :
Jual Food Emulsifier, bentuk bubuk.
Tersedia kemasan 10 kg/dus.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Jual pengemulsi makanan berbentuk bubuk
Tersedia kemasan 10 kg/dus.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Asam laurat, C12H24O2, juga dikenal sebagai asam dodekanoat, adalah asam lemak jenuh dengan rantai atom 12 karbon. Asam kristal putih berbentuk bubuk memiliki sedikit bau minyak salam dan terdapat secara alami di berbagai lemak dan minyak tumbuhan dan hewan. Asam laurat merupakan komponen utama minyak kelapa dan minyak inti sawit. Biasa digunakan sebagai bahan aktif perantara dan permukaan dalam industri dan dalam pembuatan produk perawatan pribadi di pasar konsumen.
Asam laurat dengan no CAS 143-07-7, dan dengan rumus kimia C12H24O2, diproduksi dalam bentuk bubuk kristal putih, memiliki sedikit bau minyak salam, dan larut dalam air, alkohol, fenil, haloalkana, dan asetat. Asam laurat tidak beracun, aman untuk di gunakan, harga yang murah, dan memiliki umur simpan yang lama. Hal ini terutama digunakan dalam pembuatan dan produksi sabun dan kosmetik lainnya serta penggunaan laboratorium ilmiah.
Penggunaan asam laurat pada laboratorium ilmiah, sering digunakan untuk menyelidiki massa molar zat yang tidak diketahui melalui penurunan titik beku. Dalam industri, asam laurat digunakan sebagai zat antara dan zat aktif permukaan. Asam laurat biasa di di gunakan dalam pembersihan, perabotan, dan produksi produk perawatan pribadi. Dalam pengobatan, asam laurat diketahui meningkatkan kolesterol serum total lebih banyak dibandingkan asam lemak lainnya.
PEG-7 Glyceryl Cocoate adalah ester yang dihasilkan dari asam lemak yang berasal dari minyak kelapa (coconut oil) dan gliserin. Senyawa ini termasuk dalam kategori surfaktan non-ionik dan biasanya digunakan dalam berbagai formulasi kosmetik dan produk perawatan pribadi.
Fungsi dan Manfaat:
Emolien :
Berfungsi untuk melembapkan kulit dengan memberikan kelembutan dan elastisitas, sehingga membuatnya terasa lebih halus.
Pengemulsi :
Membantu dalam mencampurkan bahan-bahan yang tidak dapat bercampur, seperti air dan minyak, dalam produk seperti krim, losion, dan produk pembersih.
Pelarut :
Dapat berfungsi sebagai pelarut untuk bahan aktif dalam produk, membantu meningkatkan formulasi produk.
Stabilisator :
Membantu menjaga stabilitas emulsi dalam produk sehingga tidak terpisah selama penyimpanan.
Kegunaan:
Produk Perawatan Kulit :
Dapat ditemukan dalam losion, krim, dan pelembap, di mana ia membantu menjaga kelembapan dan meningkatkan tekstur produk.
Shampo dan Kondisioner :
Berfungsi dalam produk perawatan rambut untuk memberikan kelembapan dan memperbaiki kualitas rambut.
Produk Pembersih :
Digunakan dalam sabun atau pembersih, memberikan pengalaman pembersihan yang lebih lembut tanpa mengeringkan kulit.
Secara keseluruhan, PEG-7 Glyceryl Cocoate adalah bahan yang efektif dalam meningkatkan sifat kelembapan dan stabilitas formulasi produk kosmetik dan perawatan pribadi.
EDTA 2Na (Disodium EDTA) dan EDTA 4Na (Tetrasodium EDTA) adalah dua bentuk berbeda dari asam etilenediaminetetraasetat (EDTA), yang merupakan senyawa pengelat (chelating agent) yang digunakan untuk mengikat ion logam. Keduanya memiliki perbedaan dalam jumlah ion natrium (Na⁺) yang terikat pada molekul EDTA.
Pengertian EDTA:
EDTA adalah singkatan dari Ethylenediaminetetraacetic Acid, suatu senyawa yang memiliki empat gugus karboksilat (-COOH) dan dua atom nitrogen yang dapat mengikat ion logam, terutama kalsium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), besi (Fe²⁺/Fe³⁺), dan logam berat seperti timbal (Pb²⁺). EDTA banyak digunakan sebagai agen pengelat untuk menangkap ion logam dan mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
Perbedaan antara EDTA 2Na dan EDTA 4Na:
EDTA 2Na (Disodium EDTA):
Komposisi: EDTA 2Na adalah bentuk disodium dari EDTA, yang berarti dua dari empat gugus karboksilat (-COOH) telah digantikan oleh ion natrium (Na⁺). Dua gugus karboksilat lainnya tetap dalam bentuk asam (COOH).
pH: EDTA 2Na cenderung memiliki pH sekitar 4-6, sehingga lebih mendekati netral atau sedikit asam dalam larutan.
Sifat: Dapat larut dalam air dengan mudah dan digunakan dalam kondisi yang memerlukan pH yang lebih rendah atau netral.
Penggunaan: Banyak digunakan dalam formulasi kosmetik, farmasi, dan produk perawatan pribadi ( shampo, sabun ). Karena pH yang lebih rendah, EDTA 2Na cocok untuk formulasi yang memerlukan stabilitas dalam lingkungan yang netral atau sedikit asam.
Ini juga digunakan dalam analisis laboratorium dan sebagai agen pengelat dalam air yang tidak terlalu basa. EDTA 2Na digunakan untuk pengikatan ion logam seperti kalsium dan magnesium dalam air keras, serta dalam aplikasi laboratorium untuk mengurangi kontaminasi logam.
EDTA 4Na (Tetrasodium EDTA):
Komposisi: EDTA 4Na adalah bentuk tetrasodium dari EDTA, di mana keempat gugus karboksilat (-COOH) telah bereaksi dengan ion natrium (Na⁺). Semua atom hidrogen dalam gugus asam telah digantikan oleh natrium.
pH: EDTA 4Na lebih bersifat basa dengan pH sekitar 10-12 dalam larutan air.
Sifat: Juga larut dalam air dan digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pH lebih tinggi (basa).
Penggunaan: Digunakan dalam produk pembersih, pengolahan air, deterjen, dan aplikasi industri yang memerlukan pengelatan logam dalam kondisi basa. EDTA 4 Na banyak digunakan dalam pengolahan air dan aplikasi yang memerlukan kemampuan chelating yang lebih kuat pada pH yang lebih tinggi.
Peran sebagai Chelating Agent:
Baik EDTA 2Na maupun EDTA 4Na berfungsi sebagai agen pengelat, yang mengikat ion logam untuk membentuk kompleks stabil. Ini membantu dalam mencegah ion logam berinteraksi dengan komponen lain, yang dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, terutama dalam industri kosmetik, farmasi, dan pengolahan air.
Ringkasan:
EDTA 2Na (Disodium EDTA): Lebih cocok digunakan pada lingkungan pH netral atau sedikit asam.
EDTA 4Na (Tetrasodium EDTA): Digunakan di lingkungan yang lebih basa, seperti dalam produk pembersih dan industri.
Keduanya efektif sebagai pengelat logam, tetapi pemilihannya tergantung pada kebutuhan pH dan aplikasi spesifik.
POLAR dan NON-POLAR mengacu pada distribusi muatan listrik dalam molekul, yang memengaruhi sifat kimia dan fisikanya, terutama dalam hal kelarutan.
1. Molekul Polar:
Molekul polar memiliki distribusi muatan yang tidak merata. Artinya, elektron dalam molekul tidak tersebar secara merata, sehingga ada bagian dari molekul yang memiliki muatan parsial positif dan bagian lain yang memiliki muatan parsial negatif.
Contoh:
Air (H₂O): Molekul air memiliki atom oksigen yang lebih elektronegatif daripada atom hidrogen. Ini menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke oksigen, sehingga menciptakan muatan negatif pada sisi oksigen dan muatan positif pada sisi hidrogen. Ini membuat air menjadi pelarut polar yang kuat.
Sifat Molekul Polar:
2. Molekul Non-Polar:
Molekul non-polar memiliki distribusi muatan yang merata. Artinya, tidak ada bagian dari molekul yang lebih negatif atau positif dibanding bagian lainnya. Molekul ini tidak memiliki dipol listrik yang jelas, sehingga mereka tidak tertarik pada molekul polar.
Contoh:
Hidrokarbon (seperti Exxol DSP 80/100 atau heptane): Hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang memiliki perbedaan elektronegativitas kecil, sehingga distribusi elektron di dalam molekul ini merata. Ini membuat hidrokarbon menjadi molekul non-polar.
Sifat Molekul Non-Polar:
Prinsip "Like Dissolves Like":
Polar larut dalam polar:
Pelarut polar seperti air cenderung melarutkan molekul polar lainnya.
Non-polar larut dalam non-polar:
Pelarut non-polar seperti minyak atau Exxol DSP 80/100 cenderung melarutkan molekul non-polar lainnya.
Secara singkat, molekul polar memiliki perbedaan muatan (ada sisi positif dan negatif), sedangkan molekul non-polar memiliki distribusi muatan yang merata tanpa perbedaan muatan.
Solvent polar adalah pelarut yang memiliki distribusi muatan yang tidak merata di dalam molekulnya, sehingga dapat berinteraksi dengan molekul polar lainnya dan mampu melarutkan senyawa polar.
Berikut adalah beberapa contoh pelarut polar yang umum digunakan:
Solvent non-polar adalah pelarut yang memiliki distribusi muatan yang merata, sehingga tidak memiliki muatan parsial positif atau negatif. Pelarut ini tidak larut dalam air tetapi sangat baik untuk melarutkan senyawa non-polar seperti minyak, lemak, dan lilin.
Berikut beberapa contoh pelarut non-polar:
1. Hidrokarbon Alifatik
2. Hidrokarbon Aromatik
4. Hidrokarbon Klorinasi
6. Minyak dan Turunannya
Ciri-Ciri Solvent Non-Polar:
Pelarut non-polar biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pembersihan, pembuatan cat, pelarut untuk produk berbasis minyak, dan proses ekstraksi senyawa organik.
IPMP (Isopropyl Methylphenol) dengan nama kimia 3-metil-4-isopropilfeno adalah senyawa antibakteri yang sering digunakan dalam produk perawatan pribadi dan kosmetik. Senyawa ini dikenal karena kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme yang bisa menyebabkan infeksi atau bau tak sedap.
IPMP biasanya digunakan sebagai bahan aktif dalam produk-produk seperti deodorant, pembersih wajah, shampo anti-ketombe, dan krim jerawat.
Manfaat dan Kegunaan IPMP:
Aplikasi IPMP:
Bronopol (2-Bromo-2-nitropropane-1,3-diol) adalah senyawa kimia lain yang juga digunakan sebagai pengawet dan antimikroba dalam kosmetik, produk perawatan pribadi, serta beberapa produk industri seperti pengolahan air dan bahan pelumas.
Perbedaan antara IPMP dan Bronopol:
Kedua bahan ini sama-sama memiliki sifat antimikroba, namun perbedaan utamanya adalah dalam aplikasi spesifik dan sifat antibakteri yang dimiliki.
Dear All Friends Salam semangat pagi selalu sehat ceria berkah dalem 🙏 😇 👌
Bisnis insight
Semua negara termasuk Indonesia mengalami tantangan ,gejolak, ketidakpastian yg tidak mudah. Termasuk berapa negara maju , spt Inggris mengalami jurang resesi dan hal ini sangat mengerikan. Di butuhkan rencana strategi taktis dalam bekerja.
Fokus kemana?
Fokus pasar kerja, kedepan terlalu sedikit peluang kerja efek kemajuan teknologi. Jgn terlalu larut dgn situsi global, skenario ekonomi global mmng Kita tetap hrs memahami situasi global.
Saat ini pembukaan lap kerja semua negara termasuk Indonesia mengalami tantangan yg sangat berat.
Tantangan apa saja?
1. Pelemahan ekonomi global. Ekonomi global 2023 tumbuh 2.7 % , 2024 tumbuh 2.6%, 2025 tumbuh 2.7%. Ideal nya ekonomi global tumbuh 3-6%.
Bank central hampir semua negara memperketat kebijakan moneter untuk mengendalikan agar inflasi tdk terlau naik. Efek nya industri akan turun, otomatis perdagangan global turun.
2. Peningkatan otomisasi di berbagai sektor kerja. Semua sdh di mulai otomisasi : mekanik, AI, Analisis..setaliap Hari muncul hal-hal yg baru. Trend 2025 pekerjaan yg hilang berkisar 85 jt an krn efek peningkatan otomisasi di berbagai sektor.
3. Ekonomi serabutan, paruh waktu. Perusahaan lbh memilih pekerja independent, freelancer, kontrak kerja jangka pendek untuk mengurangi resiko efek ketidak pastian global. Dan persaingan pekerjaan semakin ketat, peluang semakin sempit Dan berkurang krn source pekerja bs dmn saja.
Maka dibutuhkan rencana strategi taktis yg detil. Bkn rencana makro / jangka panjang kaku yg sulit di implementasikan
Versi lengkap slhkn buka di : https://youtu.be/3SBu3r8cMsI?si=_pC3WLZumxmnGjhn
Fixative atau zat pengikat parfum adalah bahan kimia yang berfungsi untuk membantu aroma parfum bertahan lebih lama di kulit. Fixative dapat digunakan untuk semua jenis parfum.
Fixative agent dalam parfum adalah bahan yang digunakan untuk memperpanjang ketahanan aroma dan menjaga stabilitas komposisi parfum. Bahan ini membantu agar aroma dari parfum tidak cepat menguap dan menjaga keseimbangan antara top, middle, dan base notes, sehingga parfum bisa bertahan lebih lama di kulit atau pakaian.
Fixative agent bekerja dengan cara memperlambat proses penguapan dari komponen volatil yang membentuk aroma parfum. Beberapa contoh bahan yang sering digunakan sebagai fixative dalam parfum adalah:
Fixative dapat berfungsi sebagai katalisator antara parfum berbahan dasar minyak dengan alkohol industri atau etanol sebagai bahan pelarutnya. Ini berarti Fixative dapat dicampurkan dengan air, alkohol, dan minyak.
Ready siap supply :
Fixative Agent ( SANMIN FA )
Odour : Aromatic Mixture
Appearance : Colourless to yellow colour liquid
Refractive Index : 1.4599-1.5199
Spec gravity ( 25 C ) 1.0040-1.0640
Recommended usage :
for use as aromatic subtances in industrial processing of cosmetic, toiletries, detergents & others fast moving consumer goods. Shake well before use.
Recommended dosage :
starting 0.10% or adjust to wuit individual application.
Storage :
store in a cool dark place, away from heat and direct sunlight renew packing maybe necessary during the warrantly period.
shelf life : best before 24 mths from the date of manufacture.
Next Topics :
Morpholine adalah senyawa kimia organik berbentuk cairan tidak berwarna, bersifat basa, dan memiliki rumus kimia C₄H₉NO. Ini adalah heterosiklis yang mengandung nitrogen dan oksigen, serta digunakan secara luas dalam berbagai industri, termasuk perawatan boiler.
Manfaat dan Kegunaan Morpholine dalam Industri Perawatan Boiler:
Kontrol pH dan Perlindungan dari Korosi:
Distribusi yang Merata:
Salah satu keuntungan dari morpholine adalah sifat volatilitasnya. Morpholine menguap bersama dengan uap air di boiler dan terbawa ke seluruh sistem, sehingga memberikan perlindungan merata pada bagian uap dan kondensat.
Stabil di Suhu Tinggi:
Morpholine stabil pada suhu tinggi, yang menjadikannya efektif dalam berbagai kondisi operasi boiler. Ini penting karena air di dalam boiler biasanya dipanaskan hingga suhu sangat tinggi, sehingga zat kimia yang digunakan harus tetap efektif dalam kondisi tersebut.
Cara Penggunaan dan Dosis:
Penggunaan:
Morpholine biasanya ditambahkan ke air umpan boiler (boiler feed water) untuk mengatur pH dan melindungi logam dari korosi. Karena sifatnya yang volatil, morpholine dapat melindungi bagian sistem yang lebih jauh seperti kondensor.
Dosis:
Dosis penggunaan morpholine tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis sistem boiler dan kualitas air. Dosis tipikal berkisar antara 5-15 ppm (bagian per juta), tetapi ini harus ditentukan lebih lanjut melalui pengujian kualitas air boiler untuk memastikan kadar pH yang sesuai serta kebutuhan perlindungan dari korosi.
Pencampuran:
Morpholine dapat digunakan secara bersama-sama dengan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam perawatan boiler, seperti:
Oksigen scavengers seperti natrium sulfit atau hydrazine, yang menghilangkan oksigen terlarut dalam air boiler untuk mencegah korosi oksidatif.
Agen pembentuk lapisan pelindung (film-forming agents) yang membantu menciptakan lapisan pelindung pada permukaan logam.
Agen alkalizing seperti amonia, meskipun morpholine sendiri sudah berfungsi sebagai agen alkalizing dalam sistem uap dan kondensat.
Tahapan Pencampuran Morpholine:
Pengujian Kualitas Air:
Sebelum menambahkan morpholine, uji kualitas air boiler untuk menentukan konsentrasi bahan kimia yang diperlukan, termasuk pH dan tingkat oksigen terlarut.
Penambahan ke Sistem:
Morpholine biasanya ditambahkan melalui dosimeter otomatis yang memastikan bahwa jumlah bahan kimia yang tepat masuk ke air umpan boiler. Penambahan manual juga dapat dilakukan, tetapi membutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
Pemantauan dan Pengaturan Dosis:
Secara rutin, pantau kadar pH dan tingkat korosi dalam sistem boiler, serta uji air kondensat untuk memastikan bahwa morfologin mencapai area yang diperlukan. Dosis morpholine dapat disesuaikan berdasarkan hasil pengujian ini.
Sinergi dengan Bahan Kimia Lain:
Morpholine bisa dicampur dengan bahan kimia lain yang kompatibel seperti oxygen scavengers dan agen anti-korosi lainnya. Namun, selalu perhatikan instruksi penggunaan bahan kimia lainnya untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
Dengan menggunakan morpholine secara tepat, boiler dapat terlindungi dari korosi, meningkatkan efisiensi dan memperpanjang usia penggunaan sistem boiler tersebut.
Dipropylene Glycol (DPG) adalah senyawa organik yang umum digunakan sebagai pelarut dalam berbagai produk, termasuk parfum. DPG bersifat tidak berbau dan tidak berwarna, sehingga sangat cocok sebagai bahan dasar untuk mencampur minyak esensial dalam parfum.
Manfaat DPG dalam Campuran Parfum:
Pelarut yang Efektif:
DPG membantu melarutkan dan menyatukan berbagai komponen minyak esensial dan aroma lainnya, sehingga parfum dapat memiliki bau yang lebih merata.
Mengurangi Intensitas Aroma yang Terlalu Kuat:
DPG mampu "melembutkan" aroma parfum yang sangat tajam sehingga lebih halus dan menyenangkan.
Memperpanjang Daya Tahan Parfum:
Dengan penggunaan DPG, aroma parfum bisa lebih tahan lama karena membantu mengontrol pelepasan aroma secara bertahap.
Meningkatkan Stabilitas Parfum:
DPG membantu menstabilkan campuran parfum, memastikan bahwa parfum tidak cepat berubah atau menguap.
Tahapan Penggunaan DPG dalam Parfum:
Persiapan:
Pilih minyak esensial atau bahan wewangian yang ingin dicampurkan.
Pengukuran:
Gunakan timbangan untuk memastikan dosis yang tepat. Biasanya, 50-70% DPG digunakan sebagai pelarut dalam formula parfum.
Pencampuran:
Campurkan DPG dengan minyak esensial atau bahan aromatik lainnya. Campuran ini bisa diaduk perlahan hingga homogen.
Aging/Maceration:
Setelah dicampur, biarkan parfum "beristirahat" selama beberapa hari hingga beberapa minggu agar aroma menyatu dengan baik.
Pengujian dan Penyesuaian:
Uji hasil akhir, jika perlu tambahkan lebih banyak DPG untuk mengurangi intensitas atau menyesuaikan ketahanan aroma.
Dosis Penggunaan DPG dalam Parfum:
Biasanya, DPG digunakan sekitar 50-70% dari total volume parfum, tergantung pada kekuatan dan konsentrasi wewangian yang diinginkan.
Parfum konsentrasi rendah seperti cologne mungkin memerlukan lebih banyak DPG dibandingkan parfum konsentrasi tinggi (seperti extrait de parfum).
Campuran Lain yang Digunakan Bersama DPG dalam Parfum:
Minyak Esensial: Bahan utama yang memberikan aroma.
Ethanol/Alcohol: Sebagai pelarut lain yang membantu menguapkan parfum lebih cepat di udara.
Fixative: Bahan tambahan untuk menstabilkan dan memperpanjang aroma parfum, misalnya benzoin atau musk.
Air Distilat (jika diperlukan): Dalam beberapa formula, air distilat digunakan untuk menciptakan emulsi atau melarutkan komponen lain.
Dengan kombinasi ini, parfum bisa memiliki karakter yang lebih seimbang dan tahan lama.
Next Topics :
Jual Bronopol sebagai antibakteri, preservative/ pengawet berbentuk bubuk.
Barang import , tersedia kemasan 25 kg/karton.
Peminat serius atau sekedar tanya-tanya silahkan hubungi kami.
Salam,
MT.
Jual Bronopol sebagai antibakteri, preservative/ pengawet berbentuk bubuk.
Barang import , tersedia kemasan 25 kg/karton.
Peminat serius atau sekedar tanya-tanya silahkan hubungi kami.
Salam,
MT.
Bronopol (nama kimia: 2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol) adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai antimikroba dan pengawet dalam berbagai produk kosmetik, perawatan kulit, dan produk perawatan pribadi lainnya. Bronopol sering digunakan karena kemampuannya yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme, termasuk di lingkungan air.
Manfaat dan Kegunaan Bronopol:
Sebagai Pengawet:
Bronopol banyak digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit, seperti lotion, krim, sampo, dan sabun cair untuk mencegah kontaminasi bakteri selama penyimpanan.
Dalam Produk Industri:
Bronopol juga digunakan dalam industri lain, seperti pengolahan air, produk pembersih, dan pelumas untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme di lingkungan berair.
Sebagai Agen Antimikroba:
Bronopol efektif untuk melawan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, yang membuatnya bermanfaat untuk menjaga produk tetap aman dari kontaminasi mikroba.
Keamanan Penggunaan Bronopol pada Kulit:
Aman dalam Konsentrasi Tertentu: Bronopol dinilai aman untuk digunakan dalam produk kosmetik oleh beberapa otoritas pengawas seperti Cosmetic Ingredient Review (CIR), namun hanya dalam konsentrasi yang sangat rendah (biasanya di bawah 0,1%).
Iritasi dan Sensitivitas: Meskipun umumnya aman, penggunaan bronopol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama pada kulit yang sensitif. Ini karena bronopol dapat melepaskan formaldehida, zat yang dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit.
Pembatasan Penggunaan: Di beberapa negara, penggunaannya dalam kosmetik dibatasi karena adanya kekhawatiran tentang potensi pelepasan formaldehida. Oleh karena itu, bronopol harus digunakan dengan hati-hati, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap alergi.
Kesimpulan:
Bronopol adalah zat pengawet yang berguna dalam produk perawatan kulit dan kosmetik, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan regulasi. Dalam jumlah yang diizinkan, bronopol umumnya aman digunakan, tetapi pengguna dengan kulit sensitif harus berhati-hati karena potensi iritasi.
Next Topics
Jual Ethylene Glycol, barang import kualitas tidak mengecewakan.
Warna bening. Tersedia kemasan 225 kg, 230 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Jual Ethylene Glycol, barang import kualitas tidak mengecewakan.
Warna bening. Tersedia kemasan 225 kg, 230 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Jual Ethylene Glycol, barang import kualitas tidak mengecewakan.
Warna bening. Tersedia kemasan 225 kg, 230 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Jual Ethylene Glycol, barang import kualitas tidak mengecewakan.
Warna bening. Tersedia kemasan 225 kg, 230 kg/dr.
Peminat serius silahkan hubungi kami.
Jual Hydrazine Hydrate 80 %, Kemasan 200 kg/dr.
Barang import.
Untuk pemesanan khusus 30-50 % please chat wa.
Salam,
Jual Hydrazine Hydrate 80 %, Kemasan 200 kg/dr.
Barang import.
Untuk pemesanan khusus 30-50 % please chat wa.
Salam,
Jual Hydrazine Hydrate 80 %, Kemasan 200 kg/dr.
Barang import.
Untuk pemesanan khusus 30-50 % please chat wa.
Salam,
Potassium permanganate (kalium permanganat) adalah zat yang sering digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan luka atau untuk merendam kulit yang terinfeksi. Penggunaan potassium permanganate harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena dalam konsentrasi yang tinggi, zat ini dapat bersifat korosif dan menyebabkan iritasi atau luka bakar pada kulit.
Tahapan dan Dosis Penggunaan Potassium Permanganate sebagai Antiseptik
Persiapan Larutan:
Konsentrasi:
Larutan potassium permanganate yang umum digunakan sebagai antiseptik biasanya memiliki konsentrasi antara 0,01% hingga 0,1%.
Cara Pembuatan:
Untuk membuat larutan 0,01%, larutkan 1 gram potassium permanganate dalam 10 liter air. Untuk konsentrasi 0,1%, larutkan 1 gram dalam 1 liter air.
Pencampuran:
Aduk larutan hingga semua kristal potassium permanganate benar-benar larut dan larutan berwarna ungu muda.
Penggunaan pada Luka atau Kulit:
Pembersihan Luka:
Celupkan kasa steril atau kapas ke dalam larutan potassium permanganate yang telah diencerkan, lalu gunakan untuk membersihkan area yang terinfeksi atau terluka.
Merendam Kulit:
Untuk kondisi kulit seperti infeksi jamur atau eksim, larutan potassium permanganate dapat digunakan untuk merendam area yang terinfeksi. Durasi rendaman biasanya antara 10-15 menit.
Frekuensi:
Penggunaan potassium permanganate sebagai antiseptik biasanya dilakukan 1-2 kali sehari, tergantung pada kondisi dan anjuran dokter.
Peringatan dan Pencegahan:
Jangan Gunakan Konsentrasi Tinggi: Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah, luka bakar kimia, atau kerusakan jaringan.
Hindari Kontak dengan Mata: Jika terjadi kontak dengan mata, bilas segera dengan banyak air dan segera cari bantuan medis.
Penyimpanan: Simpan potassium permanganate di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Pembilasan:
Setelah penggunaan, bilas area kulit yang telah dirawat dengan air bersih, terutama jika digunakan untuk merendam.
Catatan Penting
Penggunaan potassium permanganate harus sesuai dengan petunjuk dokter atau tenaga medis, terutama jika digunakan pada anak-anak atau pada luka yang luas atau parah. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan potassium permanganate untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
PT. SARANA MITRA INTI GLOBAL
Next Topics :