Thursday, August 25, 2016
TOLUENE
Berbentuk cair tidak berwarna, berbau seperti bahan kimia lainnya dari golongan benzene memiliki berat jenis 0.866 pada suhu 4 0C, memiliki titik beku -94.5 0C dan titik didih 110.7 0C. Toluene memiliki sifat mudah terbakar, mudah meledak ( explosive ), beracun bila tertelan melalui saluran pencernaan, terhisap dalam proses pernapasan ataupun terserap melalui kulit. Ambang batas toleransi konsentrasi gas Toluene di udara bebas bagi kesehatan manusia sebesar 100 ppm.
Toluene bersifat larut dalam alcohol, benzene dan ether tetapi tidak larut dalam air. Toluene terutama digunakan sebagai solvent dalam industri :
> Cat & Thinner
> Alkyd resin
> Tinta cetak
> Bahan bakar pesawat terbang
> Menaikan octane proses produksi benzene
> Industri pengeboran minyak
> Bahan baku industri TNT, Toluene Sulfonate ( Detergent ), Toluene Diisocyanate ( TDI )
> Bahan baku industri kimi lainnya spt. dyes, benzoic acid, perfume.
Di Indonesia penggunaan Toluene untuk solvent/ pelarut pada berbagai industri :
> Tinta cetak
> Rubber adhesive ( Lem kuning )
> Industri cat dan thinner
> Alkyd resin.
Info selengkapnya jangan sungkan hubungi kami.
Salam,
Mike
WA 085894436642, michael@sanminglobe.com
Wednesday, August 20, 2025
ETHYLENE GLYCOL DIACETATE ( EGDA ) bagi Industri Pestisida
Emulsifiable concentrates and oil suspensions adalah formulasi pestisida yang umum. Banyak pestisida di pasaran menggunakan hidrokarbon aromatik ( cth : Xylene, Toluene ) sebagai pelarut. Namun, penelitian telah mengungkapkan potensi risiko solvdnt tersebut terhadap manusia dan lingkungan.
Ethylene Glycol Diacetate (EGDA) adalah pelarut dengan toksisitas rendah dan ramah lingkungan dengan pemanfaatan rendah dalam pestisida. Studi ini mengeksplorasi potensi EGDA untuk menggantikan Xylene, Toluene. Hasil menunjukkan bahwa formulasi pelarut EGDA meningkatkan adhesi tetesan pada daun, meningkatkan efisiensi pestisida.
Formulasi yang menggunakan pelarut EGDA menunjukkan tegangan permukaan yang lebih rendah dan sudut kontak yang lebih rendah, dengan peningkatan retensi daun sebesar 24%–40%. Bioassay menunjukkan bahwa 15% cyhalofop-butyl EC (.Cyhalofop-butyl EC adalah sebuah herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma di tanaman padi dan tanaman lainnya. EC adalah singkatan dari "Emulsifiable Concentrate", yang berarti konsentrat yang dapat diemulsikan.) dan 10% nicosulfuron OF dengan EGDA menawarkan kontrol gulma yang lebih baik daripada formulasi berbasis Xylene sebesar 9,1%–30,5% di rumah kaca dan 4,8%–6,7% di lapangan. Preparasi Xylene 2-3 kali lebih sitotoksik terhadap sel bronkial manusia daripada yang berbasis EGDA.
Oleh karena itu, EGDA adalah pelarut pestisida yang menjanjikan, yang mengungguli pelarut aromatik tradisional dalam hal keramahan lingkungan dan mengurangi efek sampingan.
Selain itu EGDA memiliki kelarutan yang kuat, bau yang rendah, dan toksisitas yang rendah yang banyak digunakan dalam cat, pelapis, perekat, dan bidang lainnya.14-16) EGDA relatif sederhana untuk disintesis dan tidak memerlukan peralatan dan teknologi yang rumit, yang menjamin biaya yang wajar dan meminimalkan masalah pengadaan.EGDA memiliki titik nyala 88°C dan oleh karena itu dapat disimpan dan diangkut dengan aman. Selain itu, dapat dicampur dengan alkohol, eter, dan benzena sementara kelarutannya dalam air adalah sebesar 12,5%, sehingga dapat digunakan sebagai pelarut dalam sistem pestisida.
Ringkasan:
Etilen glikol diasetat (EGDA) adalah pelarut yang ramah lingkungan dan memiliki kelarutan yang kuat, bau yang rendah, dan toksisitas yang rendah. EGDA dapat digunakan sebagai pelarut dalam sistem pestisida dan memiliki beberapa kelebihan, seperti titik nyala yang tinggi dan kelarutan yang baik dalam air. Studi lebih lanjut tentang EGDA sangat penting untuk mengembangkan formulasi pestisida yang lebih ramah lingkungan dan efektif.
Kelebihan EGDA:
- Ramah lingkungan
- Toksisitas rendah
- Kelarutan yang kuat
- Bau yang rendah
- Titik nyala yang tinggi
- Dapat dicampur dengan pelarut lain
- Dapat digunakan sebagai pelarut dalam sistem pestisida
Dengan demikian, EGDA dapat menjadi pilihan yang menjanjikan sebagai pelarut alternatif untuk formulasi pestisida yang lebih ramah lingkungan dan efektif.
NEXT TOPICS :
- AMP 95 sebagai wetting, dispersing, ph adjuster, dll.
- HEC ( Hydroxy Ethyl Cellulose ) sebagai bahan pengental
- Kadiosil sebagai pupuk silica
- MEA ( Monoethanolamine ) sebagai ph adjuster, dll
- MEG ( Monoethylene Glycol ) sebagai solvent pelarut
- Mono Potassium Phosphate ( MKP ) bermanfaat dalam bidang Industri Agro, Makanan dan Farmasi, dll.
- NP ( Nonyl Phenol ) sebagai wetting and dispersing
- Secondary Butyl Acetate sebagai pelarut pesitisida
- Secondary Butyl Acetate manfaat dan kegunaannya
- Sanmin OAC anti air pada daun
- Sodium Bicarbonate di bidang pertanian mengatur pH tanah, dll.
- Sodium Bromide sebagai desinfectant, slimicide, algicide, campuran pestisida
- Tween 20 atau Polysorbate 20 sebagai emulsifier
- Toluene sebagi pelarut hydrocarbon aromatic
- Xylene sebagai solvent pelarut
Saturday, August 13, 2016
PLASTICIZER FOR PVC
DOP merupakan jenis plasticizer yang paling banyak digunakan di Indonesia bila dibandingkan dengan jenis plasticizer jenis lainnya, seperti : DBP/ Dibutyl Phytalate, DINP/ Diisonnyl Phytalate, DIDP/ Diisodecyl Phytalate, DHP/ Dihexyl Phytalate, DEDP/ Diethyl Phytalate, TOTM/ Trioctyl Trimellitate, TIOTM/ Triisooctyl Trimellitate.
Nama kimia : 2 Ethylhexyl Phytalate
Bentuk :DOP berbentuk cairan agak kental yang berwarna jernih, mendidih pada temperatur 231 0C, serta tidak larut dalam air dan digunakan sebagai plasticizer untuk berbagai resin dan elastomer. Dibuat dengan cara mereaksikan 2 ethylexyl alcohol dengan phytalic anhydride.
Aplikasi :DOP digunakan pada pembuatan barang-barang plstik seperti kulit imitasi dari jenis PVC, Kabel Listrik, Kabel Telepon, Pipa PVC, Sol Sepatu, Sandal Plastik, Selang Plastik, PVC Film, Taplak Meja, Jas Hujan, gasket, dll.
Untuk setiap pembuatan 1000 kg DOP membutuhkan P.A sebanyak 382 kg dan 2 EH sebanyak 672 kg serta catalyst kurang lebih 1 kg.
DOP dapat digantikan dengan Chlorinated Paraffin sebgai sebagai substitusi tetapi sebagai supplement.
Contoh Formulasi :Untuk setiap pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PVC diperlukan sbb :
Bahan Pokok :
PVC Resin ......................100 kg
Plasticizer DOP ................ 50 kg
DBP ................................ 10 kg
Stabilizer : Pb stearat ........... 8 kg
Pigment : ........................... 2 kg
Filler : Caco3..................... 50 kg
Untuk pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PU diperlukan sbb :
PU Resin.............100 kg
DMF/ Pelarut ........ 15 kg
Toluene ................ 25 kg
MEK .................... 30 kg
Stabilizer ................ 8 kg
Pigment ................. 2 kg
PVC Sheet adalah produk plastik lembarang yang sering dibuat bermotif dengan ketebalan tertentu sehingga kebanyakan pemakaiannya sebagai pelapis lantai dan yang semacamnya, dikenal karpet plastik.
Meskipun penggunaanya kadangkala digunakan juga sebagai pelapis dinding, taplak meja.
Contoh formulasi :
Untuk pembuatan 100 kg PVC Sheet diperlukan sbb :
PVC.............. 50-55 kg
DOP ............. 10-20 kg
Filler................... 25 kg
Stabilizer............... 5 kg
Lain-lain................ 5 kg
PVC Film merupakan produk plastik lembaran dengan bahan baku PVC Resin yang diperoleh dnga proses ekstrusi. Digunakan sebagai kemasan dalam berbagai macam produk.
Pemakaian DOP pada industri Pipa dan Fitting PVC hanya sebagai campuran binder, agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah/ patah. Pemakaian DOP kurang lebih 10 % pada setiap 1000 ton pipa.
Dalam pembuatan kompound untuk kabel dibutuhkan : PVC Resin, Stabilizer, Lubricant dan additive, DOP.
Contoh formulasi :
PVC Resin .......... 53 %
DOP................... 25 %
Stabilizer.............. 3 %
Lubricant ............ 1 %
Additive .............. 1 %
Filler caco3......... 25 %
Untuk kebutuhan DOP, Xylene, Toluene, dll. Silahkan hubungi 02130338519, 085894436642 sales@sanminglobe.com
PLASTICIZER FOR PVC
DOP merupakan jenis plasticizer yang paling banyak digunakan di Indonesia bila dibandingkan dengan jenis plasticizer jenis lainnya, seperti : DBP/ Dibutyl Phytalate, DINP/ Diisonnyl Phytalate, DIDP/ Diisodecyl Phytalate, DHP/ Dihexyl Phytalate, DEDP/ Diethyl Phytalate, TOTM/ Trioctyl Trimellitate, TIOTM/ Triisooctyl Trimellitate.
Nama kimia : 2 Ethylhexyl Phytalate
Bentuk :DOP berbentuk cairan agak kental yang berwarna jernih, mendidih pada temperatur 231 0C, serta tidak larut dalam air dan digunakan sebagai plasticizer untuk berbagai resin dan elastomer. Dibuat dengan cara mereaksikan 2 ethylexyl alcohol dengan phytalic anhydride.
Aplikasi :DOP digunakan pada pembuatan barang-barang plstik seperti kulit imitasi dari jenis PVC, Kabel Listrik, Kabel Telepon, Pipa PVC, Sol Sepatu, Sandal Plastik, Selang Plastik, PVC Film, Taplak Meja, Jas Hujan, gasket, dll.
Untuk setiap pembuatan 1000 kg DOP membutuhkan P.A sebanyak 382 kg dan 2 EH sebanyak 672 kg serta catalyst kurang lebih 1 kg.
DOP dapat digantikan dengan Chlorinated Paraffin sebgai sebagai substitusi tetapi sebagai supplement.
Contoh Formulasi :Untuk setiap pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PVC diperlukan sbb :
Bahan Pokok : PVC Resin ........100 kg
Plasticizer : DOP ................ 50 kg
DBP ................ 10 kg
Stabilizer : Pb stearat ......... 8 kg
Pigment : .................... 2 kg
Filler : Caco3............... 50 kg
Untuk pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PU diperlukan sbb :
PU Resin.............100 kg
DMF/ Pelarut ........ 15 kg
Toluene ............. 25 kg
MEK ................. 30 kg
Stabilizer .......... 8 kg
Pigment ............. 2 kg
PVC Sheet adalah produk plastik lembarang yang sering dibuat bermotif dengan ketebalan tertentu sehingga kebanyakan pemakaiannya sebagai pelapis lantai dan yang semacamnya, dikenal karpet plastik.
Meskipun penggunaanya kadangkala digunakan juga sebagai pelapis dinding, taplak meja.
Contoh formulasi :
Untuk pembuatan 100 kg PVC Sheet diperlukan sbb :
PVC.............. 50-55 kg
DOP ............. 10-20 kg
Filler........... 25 kg
Stabilizer....... 5 kg
Lain-lain........ 5 kg
PVC Film merupakan produk plastik lembaran dengan bahan baku PVC Resin yang diperoleh dnga proses ekstrusi. Digunakan sebagai kemasan dalam berbagai macam produk.
Pemakaian DOP pada industri Pipa dan Fitting PVC hanya sebagai campuran binder, agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah/ patah. Pemakaian DOP kurang lebih 10 % pada setiap 1000 ton pipa.
Dalam pembuatan kompound untuk kabel dibutuhkan : PVC Resin, Stabilizer, Lubricant dan additive, DOP.
Contoh formulasi :
PVC Resin .......... 53 %
DOP................. 25 %
Stabilizer.......... 3 %
Lubricant .......... 1 %
Additive ........... 1 %
Filler caco3........ 25 %
Notes : Untuk kebutuhan DOP, Xylene, Toluene, dll. Silahkan hubungi 02130338599, 087737835317 or michael@sanminglobe.com
Friday, January 29, 2021
BAHAN KIMIA CAT & TINTA
- AMP 95
- Antifoaming Agent
- Antibacterial
- Antibacterial
- Benzyl Alcohol
- Butyl Carbitol
- Dispersing Agent
- DMSO/ Dimethyl Sulfoxide
- Solvent series : Xylene, Toluene, Methanol, Solvesso 150, MC, Butyl Carbitol, Butyl Cellosove
- Epoxy Resin : YD 128, NPEL 128
- Epoxy Coating Raw Material
- Hardener resin : Polyamide 125
- Specialthy hardener resin : Jeffamine
- In can preservative
- Hexylene Glycol
- IPA
- Kondensat
- LAWS
- Methanol
- MEG/ DEG/ TEG
- Molecular Sieve
- Toluene
- Xylene
- Others
- Thickening Agent
- Wetting Agent ( Nonyl Phenol, AMP 95 )
- Whitening Agent : Titanium Dioxide
- Others
Monday, October 7, 2024
PELARUT POLAR DAN NON POLAR
POLAR dan NON-POLAR mengacu pada distribusi muatan listrik dalam molekul, yang memengaruhi sifat kimia dan fisikanya, terutama dalam hal kelarutan.
1. Molekul Polar:
Molekul polar memiliki distribusi muatan yang tidak merata. Artinya, elektron dalam molekul tidak tersebar secara merata, sehingga ada bagian dari molekul yang memiliki muatan parsial positif dan bagian lain yang memiliki muatan parsial negatif.
Contoh:
Air (H₂O): Molekul air memiliki atom oksigen yang lebih elektronegatif daripada atom hidrogen. Ini menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke oksigen, sehingga menciptakan muatan negatif pada sisi oksigen dan muatan positif pada sisi hidrogen. Ini membuat air menjadi pelarut polar yang kuat.
Sifat Molekul Polar:
- Larut dalam pelarut polar lainnya seperti air.
- Memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan molekul non-polar dengan ukuran yang sama.
- Cenderung membentuk ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol. ( Ketika dua molekul polar saling mendekat, bagian positif dari satu molekul akan ditarik oleh bagian negatif dari molekul lain. )
2. Molekul Non-Polar:
Molekul non-polar memiliki distribusi muatan yang merata. Artinya, tidak ada bagian dari molekul yang lebih negatif atau positif dibanding bagian lainnya. Molekul ini tidak memiliki dipol listrik yang jelas, sehingga mereka tidak tertarik pada molekul polar.
Contoh:
Hidrokarbon (seperti Exxol DSP 80/100 atau heptane): Hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang memiliki perbedaan elektronegativitas kecil, sehingga distribusi elektron di dalam molekul ini merata. Ini membuat hidrokarbon menjadi molekul non-polar.
Sifat Molekul Non-Polar:
- Larut dalam pelarut non-polar seperti minyak atau pelarut hidrokarbon.
- Tidak larut dalam air (pelarut polar).
- Biasanya memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah dibanding molekul polar dengan ukuran yang sama.
Prinsip "Like Dissolves Like":
Polar larut dalam polar:
Pelarut polar seperti air cenderung melarutkan molekul polar lainnya.
Non-polar larut dalam non-polar:
Pelarut non-polar seperti minyak atau Exxol DSP 80/100 cenderung melarutkan molekul non-polar lainnya.
Secara singkat, molekul polar memiliki perbedaan muatan (ada sisi positif dan negatif), sedangkan molekul non-polar memiliki distribusi muatan yang merata tanpa perbedaan muatan.
Solvent polar adalah pelarut yang memiliki distribusi muatan yang tidak merata di dalam molekulnya, sehingga dapat berinteraksi dengan molekul polar lainnya dan mampu melarutkan senyawa polar.
Berikut adalah beberapa contoh pelarut polar yang umum digunakan:
- Air (H₂O)
- Benzyl Alcohol
- Ethanol (C₂H₅OH)
- Isopropyl Alcohol (IPA, C₃H₇OH)
- Methanol (CH₃OH)
- Acetone (C₃H₆O)
- Acetonitrile (CH₃CN)
- Dimethyl Sulfoxide (DMSO, C₂H₆OS)
- Dimethylformamide (DMF, C₃H₇NO)
- Dipropylene glycol
- Dowanol DPM
- Ethyl Acetate (C₄H₈O₂)
- Glycerine
- Propylene Glycol (C₃H₈O₂)
- Mono ethylene glycol
- N-Methyl-2-Pyrrolidone (NMP, C₅H₉NO)
- Formamide (CH₃NO)
Solvent non-polar adalah pelarut yang memiliki distribusi muatan yang merata, sehingga tidak memiliki muatan parsial positif atau negatif. Pelarut ini tidak larut dalam air tetapi sangat baik untuk melarutkan senyawa non-polar seperti minyak, lemak, dan lilin.
Berikut beberapa contoh pelarut non-polar:
1. Hidrokarbon Alifatik
- CYC
- Dibasic ester
- Heptane
- Hexane
- Octane
- Exxol DSP 80/100 (campuran hidrokarbon alifatik)
- Petroleum ether
- Ligroin (campuran hidrokarbon alifatik berantai pendek)
2. Hidrokarbon Aromatik
- Toluene
- Benzene (meskipun penggunaannya sekarang dibatasi karena toksisitas)
- Xylene (campuran isomer)
- 3. Ester Non-Polar
- Ethyl acetate (terkadang dianggap semi-polar, tetapi lebih bersifat non-polar untuk aplikasi tertentu)
- Butyl acetate
4. Hidrokarbon Klorinasi
- Carbon tetrachloride (CCl₄)
- Dichloromethane (DCM)
- Chloroform
- 5. Ethers
- Diethyl ether
- Tetrahydrofuran (THF) (walaupun sedikit polar, umumnya digolongkan sebagai pelarut non-polar dalam banyak aplikasi)
6. Minyak dan Turunannya
- Minyak mineral
- Turunan minyak bumi (seperti white spirit atau naptha)
- 7. Pelarut Lainnya
- Cyclohexane (sikloalkan non-polar)
- Carbon disulfide (CS₂)
Ciri-Ciri Solvent Non-Polar:
- Tidak larut dalam air.
- Efektif dalam melarutkan senyawa non-polar seperti lemak, minyak, dan lilin.
- Umumnya memiliki titik didih rendah hingga sedang, membuatnya mudah menguap.
Pelarut non-polar biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pembersihan, pembuatan cat, pelarut untuk produk berbasis minyak, dan proses ekstraksi senyawa organik.
- Benzyl Alcohol
- Dibasic Ester
- Dowanol DPM
- Exxol DSP 80/100 cairan pelarut minyak dan lemak
- MEG Bahan radiator coolant dan minyak rem
- IPA/ Isopropyl Alcohol
- Toluene
- Sanmin clean 10 cairan pembersih minyak dan lemak
- Xylene
Wednesday, November 27, 2019
GREETINGS : SELAMAT PAGI SOBAT SUKSES
Stock availability
> Antitack
> Bahan Semir Ban
> Corrosion inhibitor
> Castor oil sulphonate
> Carbomer
> DMDM H ( preservative )
> DMSO solvent> DEET/ Anti nyamuk
> Epoxy Coating
> Glycerine
> Mentho C.
> Phenoxyethanol ( preservative )
> PEG 40 HCO/ emulsifier> PG/ Prophylene Glycol> Xylene
> Toluene
> Thai Castor oil
> Vaseline/ Petroleum Jelly
> Others
Tuesday, October 31, 2023
BAHAN PENGENTAL ATAU RHEOLOGY MODIFIER UNTUK BERBAGAI APLIKASI BAHAN DASAR AIR
Sanminthick RMAP10 adalah sejenis zat pengental atau thickener yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri, terutama dalam pembuatan cat, tinta, dan produk kimia.
Berikut beberapa manfaat dan kegunaan dari Sanminthick RMAP10:
Pengental dalam Cat dan Tinta:
Sanminthick RMAP10 berfungsi sebagai agen pengental atau thickener dalam pembuatan cat dan tinta. Ini membantu meningkatkan viskositas formulasi cat dan tinta, memastikan adhesi dan aplikasi yang lebih baik pada permukaan yang diinginkan.
Meningkatkan Konsistensi Produk:
Penggunaan Sanminthick RMAP10 membantu mencapai konsistensi yang diinginkan dalam produk cat dan tinta, memastikan agar produk tersebut dapat diaplikasikan secara mudah dan konsisten.
Meningkatkan Ketahanan Terhadap Tergores dan Gesekan:
Dengan meningkatkan viskositas, penggunaan Sanminthick RMAP10 dalam cat dan tinta juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap goresan dan gesekan pada permukaan yang diaplikasikan, memastikan daya tahan yang lebih baik terhadap keausan.
Mengatur Waktu Pengeringan:
Dalam formulasi cat dan tinta, Sanminthick RMAP10 dapat membantu mengatur waktu pengeringan. Penggunaan yang tepat dapat memperlambat proses pengeringan, memberikan waktu yang lebih panjang untuk bekerja pada permukaan sebelum cat atau tinta mengering.
Kompatibilitas yang Baik:
Sanminthick RMAP10 sering kali kompatibel dengan berbagai bahan kimia yang digunakan dalam formulasi cat dan tinta, memudahkan dalam penggunaannya dan integrasi dalam berbagai resep.
Sanminthick RMAP10 adalah zat pengental atau thickener yang digunakan dalam cat dan tinta untuk mengatur viskositas dan konsistensi produk. Penggunaannya dan dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada jenis cat atau tinta yang dibuat serta kondisi spesifik dari setiap aplikasi.
Berikut adalah pedoman umum dalam penggunaan Sanminthick RMAP10:
Cara Penggunaan:
Pencampuran:
Biasanya, Sanminthick RMAP10 ditambahkan ke formula cat atau tinta selama proses pembuatan. Biasanya, disarankan untuk mencampur secara perlahan ke dalam campuran cairan, sambil terus diaduk, untuk memastikan dispersi yang merata.
Pengadukan:
Pengadukan yang baik penting untuk memastikan bahwa zat pengental tercampur merata dan tidak menggumpal di dalam formula cat atau tinta. Pengadukan harus dilakukan secara merata dan intensif.
Dosis:
Dosis yang dianjurkan Sanminthick RMAP10 dapat bervariasi berdasarkan beberapa faktor, seperti viskositas yang diinginkan, jenis cat atau tinta yang digunakan, serta lingkungan aplikasi. Secara umum, dosis biasanya berkisar antara 0,1% hingga 3% berdasarkan total berat formulasi cat atau tinta.
Penting untuk dicatat bahwa dosis yang tepat perlu ditentukan melalui uji coba dan penyesuaian berulang, serta sesuai dengan kebutuhan spesifik dari aplikasi yang Anda kerjakan. Selalu lakukan uji coba pada skala kecil terlebih dahulu untuk mengetahui efek dari penambahan Sanminthick RMAP10 terhadap viskositas dan kinerja keseluruhan dari produk akhir.
MT
NEXT TOPICS :
- Antifoaming Agent
- Antibacterial
- Dispersing Agent
- In can preservative
- Butyl Carbitol
- Hexylene Glycol
- IPA
- Methanol
- Toluene
- Xylene
- Others
- Thickening Agent
- Wetting Agent ( Nonyl Phenol, AMP 95 )
- Whitening Agent : Titanium Dioxide
Monday, January 18, 2016
DOP/DEHP/PLASTICIZER
DOP
DOP merupakan jenis plasticizer yang paling banyak digunakan di Indonesia bila dibandingkan dengan jenis plasticizer jenis lainnya, seperti : DBP/ Dibutyl Phytalate, DINP/ Diisonnyl Phytalate, DIDP/ Diisodecyl Phytalate, DHP/ Dihexyl Phytalate, DEDP/ Diethyl Phytalate, TOTM/ Trioctyl Trimellitate, TIOTM/ Triisooctyl Trimellitate.
Nama kimia : 2 Ethylhexyl Phytalate
Bentuk :DOP berbentuk cairan agak kental yang berwarna jernih, mendidih pada temperatur 231 0C, serta tidak larut dalam air dan digunakan sebagai plasticizer untuk berbagai resin dan elastomer. Dibuat dengan cara mereaksikan 2 ethylexyl alcohol dengan phytalic anhydride.
Aplikasi :DOP digunakan pada pembuatan barang-barang plstik seperti kulit imitasi dari jenis PVC, Kabel Listrik, Kabel Telepon, Pipa PVC, Sol Sepatu, Sandal Plastik, Selang Plastik, PVC Film, Taplak Meja, Jas Hujan, gasket, dll.
Untuk setiap pembuatan 1000 kg DOP membutuhkan P.A sebanyak 382 kg dan 2 EH sebanyak 672 kg serta catalyst kurang lebih 1 kg.
DOP dapat digantikan dengan Chlorinated Paraffin sebgai sebagai substitusi tetapi sebagai supplement.
Contoh Formulasi :Untuk setiap pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PVCdiperlukan sbb :
Bahan Pokok : PVC Resin ........100 kg
Plasticizer : DOP ................ 50 kg
DBP ................ 10 kg
Stabilizer : Pb stearat ......... 8 kg
Pigment : .................... 2 kg
Filler : Caco3............... 50 kg
Untuk pembuatan 1000 m persegi kulit imitasi jenis PU diperlukan sbb :
PU Resin.............100 kg
DMF/ Pelarut ........ 15 kg
Toluene ............. 25 kg
MEK ................. 30 kg
Stabilizer .......... 8 kg
Pigment ............. 2 kg
PVC Sheet adalah produk plastik lembarang yang sering dibuat bermotif dengan ketebalan tertentu sehingga kebanyakan pemakaiannya sebagai pelapis lantai dan yang semacamnya, dikenal karpet plastik.
Meskipun penggunaanya kadangkala digunakan juga sebagai pelapis dinding, taplak meja.
Contoh formulasi :
Untuk pembuatan 100 kg PVC Sheet diperlukan sbb :
PVC.............. 50-55 kg
DOP ............. 10-20 kg
Filler........... 25 kg
Stabilizer....... 5 kg
Lain-lain........ 5 kg
PVC Film merupakan produk plastik lembaran dengan bahan baku PVC Resin yang diperoleh dnga proses ekstrusi. Digunakan sebagai kemasan dalam berbagai macam produk.
Pemakaian DOP pada industri Pipa dan Fitting PVC hanya sebagai campuran binder, agar produk yang dihasilkan tidak mudah pecah/ patah. Pemakaian DOP kurang lebih 10 % pada setiap 1000 ton pipa.
Dalam pembuatan kompound untuk kabel dibutuhkan : PVC Resin, Stabilizer, Lubricant dan additive, DOP.
Contoh formulasi :
PVC Resin .......... 53 %
DOP................. 25 %
Stabilizer.......... 3 %
Lubricant .......... 1 %
Additive ........... 1 %
Filler caco3........ 25 %
Sunday, October 8, 2017
PRODUCT LIST PT. SARANA MITRA INTI GLOBAL
- Antibakteri : BKC/ Benzyl Chlonium Chloride
- Anti karat
- Anti karat untuk wet blasting
- Antitack / Releasing agent
- Antifoam/Antibusa
- Alkohol
- AMP 95 ( ph control, dispersing, wetting, anti corrosion )
- Benzyl Alcohol
- BKC/ Antibacterial/ Biocide
- Berol 226
- BHT/Antioxidant
- Bahan Pemutih gigi
- Castor Oil
- Carnauba wax/ Synthetic wax
- CMIT/MIT ( Biocide, Preservative )
- CHA/ Cyclohexilamine
- Corrosion inhibitor
- Calcium Propionate
- Cutting oil, parafinic oil
- DMSO
- DEHP or DOP/ Dioctyl Phytalate sebagai pelembut atau pembuat lentur tidak mudah patah
- DETA/ Diethylenetriamine
- Epoxy Resin : YD 128, NPEL 128
- Epoxy Hardener Resin : Jeffamin D230, Polyamide, KH 816, etc.
- Emulsifier : Tween 80, PEG 40 HCO, PEG 400
- EGDS/ Pearlising Agent
- EBS/ Ethylene Bis-stearamide sebagai internal-external lubricant
- Fixative
- Glycerine
- Hydrazine Hydrate
- Hardener resin : Polyamide 125
- Jeffamine D 230
- Kondensat
- Methyl Soyate
- MEA
- Menthol
- MEA
- Molecular Sieve
- MEG, DEG, TEG
- Maltodextrin
- Morpholine
- Molecular Sieve
- NP/ Nonyl Phenol
- Oil Emulsifier Sanmin CRH 40
- Petroleum Jelly
- Preservative
- Pappermint oil
- Paraformaldehyde
- Pengental Carbomer
- PAM ANIONIC
- PAM CATIONIC
- Prophylene Glycol
- Preservative : DMDM Hydantoin
- Phenoxyethanol
- Petroleum Jelly
- Pappermint oil
- Prophylene Glycol
- Pektin
- Pupuk Silika/ Kadiosil
- Rheology Modifier
- Sodium PCA
- Sodium Cocoyl Isethionate
- Sodium Hydroxymethylglycinate
- Silicon oil untuk pengkilap ban pengkilap dashboard
- Sucrose Ester/ Food Emulsifier
- Sodium Benzoate
- Sacharin
- Sorbitol
- Softener/ Arquat 2 HT 75
- SLES/ Sodium Lauryl Ether Sulfate, merk : Texaphon, Emal
- Specialthy hardener resin : Jeffamine
- Solvent series : Xylene, Toluene, Methanol, Solvesso 150, MC, Butyl Carbitol, Butyl Cellosove
- STTP
- Talas ungu
- White Oil
- Xanthan Gum
- Others
Tuesday, December 15, 2015
JUAL XYLENE
Xylene is a major petrochemical produced by catalytic reforming and also by coal carbonisation in the manufacture of coke fuel. It represents about 0.5–1% of crude oil (depending on the source), and is found in small quantities in gasoline and aircraft fuels. Xylenes are mainly produced as part of the BTX aromatics (benzene, toluene and xylenes) extracted from the product of catalytic reforming known as "reformate". The mixture is a slightly greasy, colorless liquid commonly encountered as a solvent.
Xylene exists in three isomeric forms. The isomers can be distinguished by the designations ortho- (o-), meta- (m-), and para- (p-), which specify to which carbon atoms (of the benzene ring) the two methyl groups are attached. By counting the carbon atoms around the ring starting from one of the ring carbons bonded to a methyl group, and counting towards the second methyl group, the o-isomer has the IUPAC name of 1,2-dimethylbenzene, the m-isomer is 1,3-dimethylbenzene, and the p-isomer is 1,4-dimethylbenzene. Of the three isomers, the p-isomer is the most industrially sought after since it can be oxidized toterephthalic acid.
Notes :
Xylene, packing 170 kg/dr.
For any further info please feel free to contact us.
Next :
Bahan tambahan agro kimia
> Processing aid for herbicide
> Kadiosil sebagai pupuk silika
SOLVENT SERIS
Tuesday, February 4, 2020
SOLVENT SERIES
> BUTYL CARBITOL
> BUTYL TRIGLYCOL
> BENZYL ALCOHOL
> DMSO/ DIMETHYL SULFOXIDE
> HEXYLENE GLYCOL
> IPA/ ISOPROPHYL ALCOHOL
> MONOETHYLENE GLYCOL
> N-METHYL PYROLIDONE
> PCE/ PERCHLOROETHYLENE
> SANMIN CLEAN GL 08
> SOLVENT OTHERS
> TOLUENE
> TEG/ TRIETYHLENE GLYCOL
> XYLENE
Michael
085894436642
michael@sanminglobe.com
Saturday, September 16, 2023
Manfaat dan kegunaan Isophorone
Isophorone adalah senyawa kimia yang memiliki beberapa manfaat dan kegunaan dalam berbagai industri.
Berikut adalah beberapa manfaat dan kegunaan utama isophorone:
Industri Cat dan Pelapis:
Isophorone digunakan sebagai pelarut dalam produksi cat dan pelapis. Ini membantu dalam mendispersikan pigmen dan bahan tambahan dalam cat, sehingga memungkinkan cat untuk diaplikasikan dengan baik pada permukaan yang akan dilapisi.
Industri Plastik:
Isophorone digunakan dalam produksi berbagai jenis plastik, seperti polimer tahan panas, karena memiliki ketahanan yang baik terhadap panas dan zat kimia. Ini juga membantu meningkatkan ketahanan dan kekuatan plastik.
Industri Perekat:
Isophorone digunakan dalam pembuatan perekat, seperti perekat untuk lapisan pelindung pada kertas kemasan dan perekat yang tahan terhadap pelarut. Ini membantu menjaga kekuatan ikatan pada berbagai permukaan.
Industri Elektronik:
Dalam industri elektronik, isophorone digunakan dalam produksi bahan yang tahan terhadap panas dan kimia, seperti bahan pelapis pada papan sirkuit cetak (PCB).
Industri Farmasi:
Isophorone juga digunakan dalam beberapa aplikasi farmasi, terutama dalam produksi obat-obatan tertentu.
Industri Minyak dan Gas:
Isophorone dapat digunakan dalam proses pemurnian minyak dan gas untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan.
Pelarut Umum:
Isophorone juga digunakan sebagai pelarut dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam industri kimia dan produksi berbagai bahan kimia.
Industri Aromatik:
Beberapa senyawa isophorone digunakan dalam industri aromatik untuk menghasilkan bau atau aroma tertentu dalam produk parfum dan wewangian.